Jeritan Hati
Oleh: Viki Ariyanti
Ketika dulu masih utuh
Namun sekarang tulang mulai retak
Dan terasa sakit hingga terasa ke urat-urat nadi
Pasrah dengan takdir
Menjalani semuanya dengan mengikuti jalur yang sederhana
Beribu air mata jatuh
Sambil terisak-isak
Ku harus menjalani sambaran ini
Semua ini sungguh sangat melukai
Apalagi dibarengi dengan jebolan dua jalur
Ku, ku terpisah dengan penerang kehidupanku
Akankah ku akan lumpuh
Tak ada yang memberi seceguk air untukku
Berharap jika ini semua hilang bergulir dengan kesejukan hati
Namun takdir tak akan merubah itu semua.
Oleh: Viki Ariyanti
Ketika dulu masih utuh
Namun sekarang tulang mulai retak
Dan terasa sakit hingga terasa ke urat-urat nadi
Pasrah dengan takdir
Menjalani semuanya dengan mengikuti jalur yang sederhana
Beribu air mata jatuh
Sambil terisak-isak
Ku harus menjalani sambaran ini
Semua ini sungguh sangat melukai
Apalagi dibarengi dengan jebolan dua jalur
Ku, ku terpisah dengan penerang kehidupanku
Akankah ku akan lumpuh
Tak ada yang memberi seceguk air untukku
Berharap jika ini semua hilang bergulir dengan kesejukan hati
Namun takdir tak akan merubah itu semua.
wew, Puisinya seperti yang saya rasakan :D
BalasHapus